Jakarta – Trisya Suherman Ketua Umum Yayasan Global CEO Indonesia yang juga Ketum Moeldoko Center meluruskan berbagai tuduhan terkait proyek Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) di wilayah utara Tangerang yang dilontarkan oleh mantan pejabat pemerintah, Said Didu. Trisya menyatakan bahwa proyek PIK2 membawa potensi besar untuk menumbuhkan ekonomi lokal dan menciptakan ribuan lapangan kerja bagi masyarakat Tangerang.
Ia menegaskan bahwa kritik yang menyebut proyek tersebut merugikan warga tidak berdasar.
Menurut Trisya, PIK2 dirancang sebagai kawasan terpadu yang menggabungkan hunian, komersial, dan area hijau dalam satu wilayah, dengan tujuan meningkatkan ekonomi daerah secara menyeluruh. PIK2 diharapkan menjadi daya tarik bagi investor dan pelaku usaha, yang pada akhirnya menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor seperti jasa, perdagangan, konstruksi, dan pariwisata.
“Keberadaan PIK2 justru akan memperkuat ekonomi lokal dengan menarik investasi dan menciptakan banyak peluang usaha,PIK 2 juga merupakan kawasan Elite yang seharusnya kita sebagai warga turut Bangga karena ada Kawasan yang bertaraf Internasional, di sekitar situ.” Ucap Trisya.
“Ini adalah kesempatan bagi masyarakat Kabupaten Tangerang untuk merasakan dampak ekonomi yang positif,” sambungnya.
Sebagai kawasan modern, PIK2 dirancang dengan infrastruktur lengkap, mulai dari perumahan hingga pusat bisnis dan fasilitas rekreasi. Kehadiran PIK2 dianggap sebagai salah satu langkah konkret dalam menjadikan Kabupaten Tangerang sebagai pusat ekonomi yang kompetitif di Jabodetabek. Selain itu, PIK2 juga direncanakan memiliki sistem transportasi dan akses jalan yang memadai, yang mendukung konektivitas antarwilayah dan memudahkan arus barang dan orang.
“Ini adalah upaya nyata yang dapat mengubah wajah Kabupaten Tangerang dan memberikan dampak ekonomi yang nyata dan berkelanjutan,” jelas Trisya.
Ia juga juga mengomentari kritik yang muncul mengenai potensi kerugian proyek ini bagi masyarakat. Ia menyatakan bahwa kritik tersebut cenderung tidak berdasar dan dapat menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat. Menurutnya, tuduhan tersebut justru melemahkan upaya pembangunan daerah, dan memicu keributan. Sebaiknya Said Didu segera di proses pihak yang berwajib dan jangan bertele tele.
“Kami meminta semua pihak untuk melihat proyek ini secara objektif. PIK2 merupakan bagian dari langkah besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Trisya juga menegaskan bahwa Ia akan terus memantau pelaksanaan proyek PIK2 untuk memastikan agar pembangunan berjalan sesuai dengan prinsip keberlanjutan, baik bagi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Dengan memastikan bahwa setiap proses pembangunan sesuai dengan regulasi dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat, Trisya optimistis PIK2 akan memberikan manfaat nyata dalam jangka panjang.
Proyek PIK2 diproyeksikan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi Kabupaten Tangerang. Dengan dukungan semua pihak, kawasan ini diharapkan akan tumbuh menjadi pusat ekonomi baru yang memberikan manfaat bagi masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan memajukan Kabupaten Tangerang menuju masa depan yang lebih cerah.
Adapun Proyek PIK2 telah menampung tenaga kerja tidak kurang dari 163 ribu orang dari periode 2021 sampai 2024 dari warga sekitar, yang ditampung bekerja di sektor pembangunan proyek, dan yang ditampung bekerja di vendor outsourcing, dan yang bekerja sebagai karyawan di area komersial.
Kawasan Proyek Strategis Nasional PIK2 terletak di Kabupaten Tangerang, akan mengembangkan Green Area dan Eco-City. Pengembangan wilayah berbasis hijau dengan luas lebih kurang 1.836 hektare ini dinamakan ‘Tropical Coastland’.
Proyek ini bertujuan menjadi destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau dan meningkatkan attractiveness bagi wisatawan. Destinasi pariwisata ini juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami.
Tropical Coastland dengan nilai investasi sekitar Rp 39 triliun diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.
Hal ini sejalan dengan Proyek PIK2 yang letaknya berdampingan dengan PSN PIK2. Pada Juni lalu, Agung Sedayu Group melaksanakan perekrutan tenaga kerja bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah sekitar untuk Proyek PIK 2. Persyaratannya pun tidak terbatas pada klasifikasi tertentu, sehingga perekrutan ini dapat membuka peluang bagi masyarakat sekitar.
Proyek PIK2 telah menampung tenaga kerja tidak kurang dari 163 ribu orang dari periode 2021 sampai 2024 dari warga sekitar, yang ditampung bekerja di sektor pembangunan proyek, dan yang ditampung bekerja di vendor outsourcing, dan yang bekerja sebagai karyawan di area komersial.
“Di kawasan PIK2 ini sudah tercipta lapangan kerja untuk tenaga konstruksi, tenaga landscape, kemudian tenaga jasa servis yang lain-lain. Di mana dari lapangan kerja ini juga menciptakan efek domino kepada lingkungan terutama, kita tahu bahwa di Kecamatan Teluk Naga, Kosambi, dan Paku Haji di utara Kabupaten Tangerang ini merupakan kecamatan dengan tingkat pengangguran yang tinggi,” kata Trisya Suherman kepada awak media.
Trisya menuturkan wilayah PIK2 kini menjadi lebih produktif. Dia juga berharap pembangunan PIK2 ini dapat menjadi pembangkit ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Masyarakat di luar kawasan juga bisa menikmati efek domino dari perkembangan dan pembangunan yang ada di sekitar wilayah PIK2 yang meliputi tiga kecamatan tadi, Kosambi, Teluk Naga, dan Paku Haji,” terang dia.
Secara garis besar, proyek Tropical Coastland terbagi dalam lima zona pembangunan. Yang menarik adalah Taman Bhineka yang merepresentasikan keberagaman dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Akan dibangun Masjid Agung PIK2 dan Gereja Basilica di Taman Bhineka, bersama-sama dengan rencana pembangunan tempat ibadah agama lain.
Proyek revitalisasi mangrove di Tropical Coastland akan menambah cakupan area tertanam mangrove yang dari hanya sekitar 91 Hektar menjadi lebih dari 500 Hektar, sehingga lingkungan menjadi lebih baik dari kondisi saat ini.
Sebagai informasi tambahan berdasarkan data yang tersaji pada diagram batang dibawah ini nampak penyerapan tenaga kerja sebagai berikut :
Berdasarkan data rekapitulasi serapan tenaga kerja “Skilled Labor” yang sudah bekerja di PIK1 dan PIK2 Periode 2021-2024 sebagai berikut :
Adapun semua menyerap tenaga kerja lokal dengan jumlah 84.720 pekerja sebagai Tenaga Kerja Pembangunan Proyek, dan di sektor Tenant Rukan atau Karyawan Komersial tercatat dari jumlah 76.356 orang dengan jumlah pekerja pertahun sebesar 19.089 pekerja, serta Pegawai Kontraktor atau Outsourcing tercatat sudah memperkerjakan total 2.772 pekerja dengan 693 pekerja pertahunnya sehingga total penyerapan tenaga kerja lokal dari sektor pembangunan PIK2 periode 2021-2024 total sejumlah 163.848 pekerja.
Dan untuk Tenaga Kerja berprofesi sebagai Buruh Tenaga Kerja Bangunan untuk Proyek PIK2 dengan 9004 unit menyerap 45.020 pekerja dan di sektor PIK2 Extension untuk 3349 unit memperkerjakan 16.745 pekerja, serta di sektor Golf Island untuk 3745 unit dikerjakan oleh 18.725 pekerja dan di sektor River Walk untuk 846 unit dikerjakan oleh 4.230 pekerja. Jadi total serapan tenaga kerja lokal berprofesi sebagai Pekerja Bangunan selama periode 2021-2024 sejumlah 84.720 pekerja.
Sementara untuk Tenaga Kerja “Skilled Labor” yang sudah bekerja di PIK 1 dan PIK2 di Tenant Rukan/Komersial tercatat data sebagai berikut :
Area PIK2 untuk 938 unit memperkejakan 8.442 pekerja, di PIK2 Extension untuk 92 unit sebanyak 828 pekerja serta di Golf Island untuk 845 unit sebanyak 7.605 pekerja dan di River Walk untuk 246 unit terserap sejumlah 2.214 pekerja. Sehingga total pertahun 19.089 pekerja dengan jumlah pekerja Tenant Lokal/Area Komersil selama periode 2021-2024 sejumlah 76.356 pekerja.
Puncaknya Trisya mengungkapkan bahwa Proyek PIK2 menjadi object wisata bukti data nya saat ini telah dikunjungi 5 juta wisatawan idul fitri berdasarkan data DKI no 1 terbanyak pengunjung mengalahkan wisatawan Ancol yang puncaknya hanya mencapai 900 ribu wisatawan. (*red).