Pagelaran Kethoprak Retno Kencana Goddess of the North Di TIM

 

Jakarta – 4 Desember 2024, “Jadilah penerang yang bisa dimulai dari diri sendiri, hasil penjualan tiket pagelaran Retno Kencana akan diamalkan untuk meneruskan cahaya harapan yang telah dijalankan oleh Yayasan Rawinala”

Pagelaran kethoprak Retno Kencana berawal dari gagasan Tuti Roosdiono selaku Ketum Kebaya Foundation kepada Aylawati Sarwono sebagai Ketua Laskar Indoneeia Pusaka dan Jaya Suprana School of Performing Arts. Gayung bersambut karena memiliki visi dan misi yang mulia, pementasan ini berjalan melalui proses singkat dan matang.

Kethoprak adalah salah satu bentuk seni pertunjukkan tradisonal yang kaya akan nilai budaya dan sejarah, yang akan terus melestarikan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

Retno Kencana adalah sebuah karya seni yang mengangkat kisah beroik dan kebijaksanaan seorang tokoh wanita yang tak hanya dikenal karena kecantikannya, namun juga karena keteguhannya dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Visi dan Misi dalam pagelaran Retno Kencana:
– Kegiatan Amal, untuk membantu Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, yaitu mengasuh anak-anak disabilitas ganda yang ditelantarkan oleh keluarga. Ini adalah tujuan utama pementasan kami.

Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala adalah sebuah lembaga yang melayani kebutuhan pendidikan penyandang tuna majemuk, sebuah kondisi penyandangnya memiliki dua atau lebih keterbatasan, utamanya pada penglihatan. Penyandang tunaganda netra sulit mendapatkan layanan pendidikan di Sekolah Luar Biasa. Rawinala dalam bahasa Jawa kuno berarti cahaya hati, bahwa mereka yang tidak dapat melihat, masih dapat “melihat” melalui indera lainnya, juga hati dan jiwanya.

– Melestarikan Budaya, Kethoprak seringkali mengandung pesan moral, filosofi hidup, atau sejarah yang diangkat dari cerita rakyat. Tujuan lain dari pergelaran ini adalah untuk menyampaikan nilai nilai kearifan lokal serta melestarikan budaya kepada penonton

– Dukangan kepada Seniman, selain untuk aksi kemanusiaan, pagelaran ini turut mendukung para seniman panggung dalam memberikan ruang berkarya untuk nafkah.

Pagelaran yang disutradarai Teguh Kenthus Ampiranto turut melibatkan Dewi Bambang Soesatyo sebagai tokoh utama yang memerankan Retno Kencana atau Ratu Kalinyamat, Laksamana TNI (Purn.) Yudo Margono sebagai Pemanahan (Penasihat Panglima Perang), Vero Yudo Margono sebagai Surtini, Emi Wiranto sebagai Panglima Pasukan Jepara, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Saudagar Ngadimin, Giok Hartono sebagai Sulastri, Tuti Roosdiono sebagai Sundari, Aylawati Sarwono dan Inayah Wahid sebagai anak kembar Ngadimin bernama Ayu dan Wahyu, serta Fauzan Romdhon sebagai Juru Mertani.

Tidak hanya itu, perwakilan Yayasan Sekar Ayu Jiwanta dan pencinta budaya lainnya turut berpartisipasi dalam pagelaran Retno Kencana,

Dalam pementasan ini, kami berharap dapat menyampaikan pesan-pesan moral yang terkandung dalam kisah Retno Kencana dan memberikan inspirasi bagi penonton untuk meneladani nilai-nilai kepemimpinan, keberanian, serta ketulusan yang ditampilkan oleh sang tokoh.

Semoga pementasan Retno Kencana dapat memperkaya wawasan, mempererat ikatan kebudayaan dan menginspirasi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Berlangsung di Teater Besar Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 4 Desember 2024, pemesanan tiket Kethoprak Retno Kencana dengan pilihan kategori tempat duduk dapat dipesan melalui Jaya Suprana School.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *