Balikpapan, Asianewsroom.com
Pemerintah telah memperkenalkan Sawahlunto dengan berbagai program untuk mereklamasi kawasan bekas tambang dan menjadikannya obyek wisata.
Hal ini termasuk pengembangan kebun binatang, danau buatan dan situs-situs wisata buatan lainnya yang disandingkan dengan potensi wisata alam dan budaya yang lestari di Sawahlunto. Hal ini diutarakan Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sawahlunto Sumatera Barat Tatang Sumarna kepada Asianewsroom.id di acara Pameran Indonesia City Expo di BSCC Dome Kota Balikpapan Kalimantan Timur baru-baru ini.
Diterangkan Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sawahlunto Tatang Sumarna, Kota Sawahlunto yang dulunya sempat mati kini bertransformasi menjadi salah satu kota wisata unggulan.
Kota Sawahlunto terletak di provinsi Sumatera Barat. Maka itu Sawahlunto berhasil masuk ke daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO dengan nama ‘Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto’ pada tahun 2019.
Lanjutnya lagi, upaya menempatkan Sawahlunto di peta dunia bukanlah hal mudah.
Dimana tempat bekas tambang batu bara Ombilin yang legendaris ini ditutup pada akhir tahun 1900 an karena cadangan batu bara yang menipis membuat kota ini sempat seperti kota hantu yang ditinggalkan dan penuh ketidakpastian, paparnya.
Ditambahkan Tatang, Pemerintah Kota Sawahlunto harus berpikir kreatif dan inovatif untuk menghidupkan kembali kota ini.
Akhirnya, keputusan strategis pun dibuat untuk menjadikan Kota Sawahlunto sebagai kota wisata dengan visi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya.
Adapun program pengembangan destinasi wisata ini dinamakan “Just Not Green’. Dimana targetnya adalah menjadikan kawasan bekas tambang hijau kembali dan sekaligus produktif, tutup Tatang. (Doli/R I-JULIUS/Asianewsroom.com)
